JURNAL PRAKTIKUM KIMIA
ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN
FENOL
DOSEN PENGAMPU :
SRI LESTARI
(A1C117041)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I.
Judul :
Reaksi-Reaksi Alkohol Dan Fenol
II.
Hari / tanggal : Sabtu/ 30 April 2019
III.
Tujuan :
adapun Tujuan Praktikum pada kali ini yaitu:
1. Dapat
membedakan sifat-sifat antara alcohol dan fenol
2. Dapat
mengetahui jeni-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan utuk membedakan antara
senyawa-senyawa alcohol dan fenol
3. Dapat
mengetahui azas-azas dari reaksi terseut
IV.
Landasan Teori
adanya ikatan hydrogen
antara moleku-molekul disebabkan karena kemungkinan adanya gugus hidroksil
(-OH) dalam alcohol dan fenol. Sehingga menyebankan golongan – golongan senyawa
ini mempunyai kelarutan yang besar dalam air, terutama sekali senyawa-senyawa
homolog yang rendah dari golongan tersebut. Keasaman fenol lebih tinggi atau
besar dibandingkan dengan alcohol dan dapat diubah menjadi garamnatrium jika
direaksikan dengan larutan basa (NAOH). Garam natrium biasanya larut dalam air,
dimana natrium yang menghasilkan suatu alkoksida dapat menyingkirkan air atom H
dari gugus hidroksil dalam alcohol dan fenol.
Olkosidasi yang dihasilkan oleh natrium yaitu basa kuat yang berguna
untuk katalis dalam reaksi-reaksi organic. Setiap alcohol mempunyai kecepatan
reaksi yang berbeda terhadap suatu reagent tertentu bahkan juga berbeda hasil
yang didapatkan tergatung berdasarkan jenis alkoholnya ( Tim Kimia Organik 1,
2016).
Alcohol merupakan
isomer fungsional yang memiliki rumus molekul sama tapi gugus fungsionalnya
berbeda. Alcohol juga memiliki sifat optis aktif dapat memutar bidang
polarisasi cahaya yaitu alcohol yang mempunyai cahaya ataom karbon asimetrik,
yang mana keempat gugusnya terikat berbeda satu sama lain. Alcohol juga dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dikarena alkoho berfungsi sebagai zat
pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelaru. Sedangkan dalam suatu laboratorium
alcohol digunakan sebagai pelarut dan reagenesia. Alcohol juag dapat melindungi
moleku-molekunya. Alkohol dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil,
banyaknya cabang dan banyaknya gugus hydrogen yang terikat pada atom karbon (
Suminar, 2013).
Alkohol digolongkan
kedalam alcohol primer, sekunder, dan tersier yang didasarkan pada pengikatan
atau hubungan gugus organic satu, dua atau tiga dengan atom karbon pembawa
hidroksil
Fenol merupakan senyawa yang memiliki
gugus hidroksil terkuat yang terikat langsung benzene atau cincin benzanoid
induk senyawa ini yaitu C6H5OH yang disebut dengan fenol,
dimana fenol ini juga merupakan bahan kimia yang sangat penting. Fenol memiliki
sifat yang sama dengan alcohol namun kesamaan ini suatu penyerderhanaan yang
berlebih(Riswiyanto, 2012).
alkohol dan fenol adalah senyawa yang sangat penting dikarenakan alkohol dan fenol sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. dimana alkohol ini dappat bereaksi dengan berbagai turunan diantaranya yaitu alkil halida memalui reaksi subtitusi yang dilakukan oleh senyawa-senyawa halogen.dan dapar dioksidasi menjadi aldehid estes, kketon, asam karbosilat. alkohol memiliki sifat kimia dan fisika diantaranya yaitu titik didih, ikatan hidrogen,efek gaya van der waals, kelarutan dalam air dan keasaman dan kebasaan alkohol. adapun nilai ketetapan keasaman alkohol sebagai berikut:
alkohol dan fenol adalah senyawa yang sangat penting dikarenakan alkohol dan fenol sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. dimana alkohol ini dappat bereaksi dengan berbagai turunan diantaranya yaitu alkil halida memalui reaksi subtitusi yang dilakukan oleh senyawa-senyawa halogen.dan dapar dioksidasi menjadi aldehid estes, kketon, asam karbosilat. alkohol memiliki sifat kimia dan fisika diantaranya yaitu titik didih, ikatan hidrogen,efek gaya van der waals, kelarutan dalam air dan keasaman dan kebasaan alkohol. adapun nilai ketetapan keasaman alkohol sebagai berikut:
berdasarkan pada tabel tersebut ternyata pk pada metanol terlihat lebih asam daripada air dan air lebih sedikit asam daripada etanol dan akan bersfat lemah suatu asam jika rantai hidrokarbon semakin panjang (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/)
Seperti
halnya air-air dari fenol termasuk kedalam golongan asam lemah, gugus hidroksil
dapat digunakan sebagai pendonor proton dan disiosi mirip seperti pada air.
Basa konjugasi sutau alcohol merupakan
alkoksida, contohnya yaitu air metoksida dari etano, ion etoksida dari etanol
dan seterusnya. Erylaminer fenol merupakan suatu senyawa difungs, gugus
hidroksil dan cincin aromatic yang dapat beraksi kuat, dari interaksi ini dapat
mengakibatkan berapa sifat dan kegunaan baru dari suatu fenol, seperti
digunakan dalam sintesis aspirin(Caray, 2011)
fenol
merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan dengan alcohol dikareana fenol
memiliki ion petoksidanya distabilkan oleh resonasi muatan negative dan
alkoksidasinya dapat didelokalisasi pada posisi cinci orto dan para melalui
resonasi yang mana dapat membantu kita untuk memahi mengapa fenol lebih asam
dari alcohol yaitu dengan memperhatikan perbedaan muatan delokalisasi dalam ion
entoksida terlokalisir pada oksigen dan distabilkan hanya dengan kekuatan
solvasi antara alcohol dan fenol (hart,2014).
V.
Alat dan Bahan
5.1.Alat
Ø Tabung
Reaksi
Ø Pipet
Tetes
5.2 Bahan
Ø Etana
Ø 2-Propana
Ø Sek-butil
alkihol
Ø Sikloheksana
Ø Fenol
Ø Kolestrol
Ø 2-naftol
Ø Indikato
PP
Ø Aseton
Ø Asam
sulfat pekat
Ø Asam
asetat glasial
Ø Larutan
FeCl3 10%
Ø 1-
propanol
Ø N-butil
alcohol
Ø Ter-butir
alcohol
Ø Etilen
glikon
Ø Resorsinol
Ø O-
kresol
Ø Larutan
NaOH 10 %
Ø Reagent
Bordwell-Wilman
Ø Larutan
brom dalam air
Ø Trifenil
karbinol
VI.
Prosedur Kerja
6.1 Kelarutan
Ø Diasukan
kedalam 6 tabung ½ ml atau 0,2-0,5 gr dari etanol, n-butil alcohol, ter-butil
alcohol, sikloheksanol, etilen glikol, dan fenol
Ø Ditambahkan
2 ml ke dalam tiap tabung dan diaduk
Ø Diamati
dan dicata hasilnya
6.2. Reaksi dengan alkali
Ø Dimasukan
½ ml atau 0,2-0,5 gr n-butil alcohol, sikloheksanaol, fenol, dan 2-naftol
Ø Ditambahkan
5 ml NaOH 10% kedalam setiap tabung
Ø Diamati
dan dikocok serta diamati hasilnya
6.3. Reaksi dengan
natrium
Ø Dimasuka
2 ml ke masing masing senyawa
Ø Dimasukan
1-propanol, 2- propanol, dan o-kresnol
Ø Ditambahkan
sepotong kecil logam natrium kedalam larutan yang berada pada tabung reaksi dan
catat hasilnya
Ø Ditambah
beberapa tetes indicator kedalam larutan yag diperoleh
Ø Ditambahkan
etanol secukupnya untukmenghilangkan natrium yang belum bereaksi dan buanglah.(
jangan buang isi tabung yang berisi natrium yang belum beraksi ke dalam bak
air, natrium beraksi eksplosif dengan air).
6.4 Pengujian lucas
Ø Dimasukan
2 ml reagent lucas kedalam empat tabung reaksi
Ø Ditambahkan
kira-kira 5 tetes alcohol yang akn diuji
Ø Dikocok
dan dicatat waktu yang diperoleh oleh campuran sehingga menjadi keruh atau
memisah menjadi 2 lapisan
Ø Diuji
dengan 1-butanol, 2-butanol, ter-butil alcohol dan catat hasilnya
Nb : reagent lucas
larutan 340 gr ZnCl2 kering kedalam 230 ml HCl peka yang dingin, sambil
didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 ml reagent.
6.5 Oksidasi dengan
asam kromatr (pengujian Berdwell-Wellman)
Ø Dimasukan
1 ml etanol kedalam 5 tabung reaksi berbeda
Ø Ditambahkan
satu tetes alkohol atau 10 mg kristal alkohol kedalam masing-masing tabung
Ø Digocang
sampai larutan menjadi jenuh
Ø Ditambahkan
satu tetes reagent Berdwell-Wellman sambil digoncang
Ø Diujilah
alcohol berikut : 2-butanol, ter-butil alcohol, kolesterol, dan trifenil
karbinot
NB : Reagent Berdwell-Wellman : larutkan 25 gr anhidrat
kromatid dalam 25 asam sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan 75 ml air
suling
6.6 Reaksi fenol dengan
brom
Ø Dimasukan
larutan 0,1 gr fenol didalam 3 ml air`pada tabung reaksi
Ø Ditambahkan
air brom sambil diaduk
Ø Digoncang
sampai sampai warna kuning tidak berubahan lagi
Ø Diamati
6.7 Reaksi fenol dengan
Brom besi (III) Klorida
Ø Diadalam
3 buah tabung reaksi dilarutkan satu atau dua kristal atau 1-2 tetes senyawa
yang akan di uji dalam 5 ml air
Ø Ditetesi 1-2 tetes besi (III) Klorida
Ø Diaduk
dan diamati hasilnya
Ø Diujilah
fenol, resorsinol, dan 2-propanol dan catat hasilnya.
perrtanyaan:
1. berapa ph yang didapatkan pada 4 tabung pada uji acid tersebut?
2. apa hasil akhir dari uji lucas?
3. apa fungsi pengocokan pada percobaan uji lucas?
Nama saya Rd. Abdurrahman (A1C117015), saya akan menjawab no 2 yaitu Hasil akhir dari uji lucas yaitu larutan yang dicampur terpisah yang menadakan bahwa itu adalah alkohol tersier.
BalasHapussaya brezza (0550 akan menjawab no 1 Ph yang didapatkan pada masing-masing sampel yaitu pada sampel 1 ph 5, pada sampel 2 ph 6,pada sampel 3 ph 9,pada sampel 4 ph 6
BalasHapusSaya Mita Istiana (A1C117083) akan membantu menjawab pertanyaan no 3.Fungsi dari pengocokan yaitu untuk mencampurkan zat agar menjadi homogen
BalasHapus