Jumat, 22 Maret 2019

Laporan Praktikum Kimia Organik Percobaan 3 Pemurnian Zat Padat


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PEMURNIAN ZAT PADAT





DISUSUSN OLEH
                                                      SRI LESTARI (A1C117041)

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSULRIZAL.M.Si




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019




VII. Data Pengamatan
7.1 Rekristalisasi
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Dimasukkan 50ml air suling kedalam gelas kimia, kemudian panaskan
Timbul gelembung-gelembung pada air suling
2.
Ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sebanyak ± 50 ml kedalam 2 sudip asam benzoat tercemar, ditambahkan norit 1 sudip dan ditambahkan percemar yaitu glukosa 1 sudip, kemudian diaduk.
Larutan berarna hitam

3.
Disaring campuran larutan menggunakan kertas saring
Warna larutan menjadi jernih

4.
Dijenuhkan larutan dengan memasukkan larutan yang berada didalam gelas kimia kedalam air es
Terbentuk kristal-kristal seperti jarum dengan suhu sebelum dijenuhkan 35oC dan suhu setelah membentuk kristal 2oC
5.
Diuji  titik leleh dan lalu bandingkan dengan data handbook
Titik lelehnya yaitu 117oC – 120oC

7.2 sublimasi
No.
Pengamatan
Hasil
1.
Dimasukkan 1-2 gram naftalen dalam cawan penguap ditutup dengan kertas saring yang telah diberi lubang-lubang kecil diatasnya

2.
Disumbat corong dengan kapas. Kemudian dipanaskan diatas nyala api
Didalam corong terdapat uap dan terlihat kristal yang menempel pada corong dan kertas saring
3.
Dihentikan pembakaran dan dikumpulkan kristal serta diuji titik leleh dan bentuk kristal serta cocokan pada data handbook
Pada suhu 73oC mulai meleleh dan sempurna pada suhu 80,3oC


VIII. Pembahasan
Pada percobaan atau praktikum kali ini yaitu tentang pemurnia zat padat dengan tujuan untuk melakukan kristalisasi dengan baik, untuk dapat memilih pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi, untuk dapat dan menjernihkan dan menghilangkan warna larutan, dapat memisahkan dan memisahkan campuran atau pengotor dengan rekristalisasi dan sublimasi. Rekristalisasi suatu metode pemurnian padatan organic yang mempunyai kecendrungan untuk membentu-bentuk ukuran, partikel serta gaya ikat yang sama. Biasanya cara ini dilakukan dengan cara fisi atau disolvasi di ikuti pengkristalan sehingga pengotor tetap beraada di pelarut. Sedangkan sublimasi adalah cara yang digunakan untuk pemurnian senyawa-senyawa organic yang berbentuk padatan.
Untuk memurnikan suatu zat pada dari campurannya diperlukan adanya pendekatan dan teknik khusus yang digunakan. Pendekatan praktis dilakukan dengan mengenal atau mengidentifikasi zat pada yang akan dimurnikan dan mengetahui sifat fisik dan kimia. Dimana sifat fisik dan kimia ini sangat menentukan keberhasilan dalam pemisahan zat pada yang akan dipisahkan dari suatu campuran. Sebagai praktikan kita juga harus mengetahuijenis-jenis pelarut organic dan gradient kepolaran pada saat mencampurkansuat atau lebih jenis pelarut guna melarutkan zat padat.
Teknik juga diperlukan dalam memurnikan suatu zat padat dalam campuran, teknik mana yang akan dipilih tergantung dari komplesitas zat pada tersebut (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/)

A.                     Percobaan Rekristalisasi
Pada percobaan ini kami lakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ada, dan kami menggunakan asam benzoate yang tercemar hal ini bertujuan untuk memisahkana atau menghilangkan zat-zar pengotor sehingga akan dihasilkan asam benzoate yang murni. Dimana pencemar atau pengotor yang kita gunakan yaitu gula, kita disini juga mengunakan norit. Dimana fungsi norit disini yaitu hanya sebagai katalis dan sebagi pemurni suatu larutan. Mula-mula yang kami lakukan yaitu memanaskan 50 ml air hingga timbul gelembung-gelembung kemudian dimasukan asam benzoate 2 sudip, satu sudip gula dan satu sudip norit kedalam labu Erlenmeyer kemudian dimasukan air panas secara perlahn kedalam campuran tadi sambil diaduk dan larutan berubah menjadi warna hitam.setelah itu dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong bunchner yang larutan tadinya berwarna hitam menjadi jernih kemudian laruatan tersebut dijenuhkan. suhu sebelum dijenuhkan yaitu 350C dan pas dijenuhkan suhu 20C, kemudian didinginkan dalam es, pada saat proses pendinginan terbetuk kristal-kristal seperti jarum. Kemudian kristal yang terbentuk di uji titik lelehnya dan dipatkan titik leleh saat mulai meleleh yaitu 1770C dan saat tepat meleleh yaitu 120 0C. pada saat rekristalisasi ada beberapa factor yang mempengaruhi rekristalisasi diantaranya yaitu temperature ukuran kristal, serta banyaknya pengotor.

B.                      Sublimasi
Pada percobaan sublimasi, kami juga melakukan denga prosedur yang sudah ada. Tujuan sama dengan yaitu untuk memurnikan larutan dari zat pengotor. Dimana bahan yang kita gunakan untuk percobaan ini yaitu naftalen dan pasir. Pasir ini digunakan sebagi pengotor. Mula-mula kami memasukan 1-2 naftalen  kemudian ditambahkan dengan pasir sampai naftalen dan pasir tersebut bercampur semua, kemudian ditutup cawan menggunakan kertas saring yang telah dibuat lubang-lubang kecil, disumbat corong dengan dengan kapsa. Kemudian dilakukan pemanasan dengan nyala api kecil. Ketika dipanaskan terdapat uap pada corong dan terlihat kristal pada atas kertas saring. Dihentikan pemanasan tersebut dan dikumpulkan kristal yang didapat. Kemudian hasil kristal tersebut dikeringkan dan setelah kering dimasukan dipia kapiler untuk menguji titik lelehnya, dimana disini kami menguji titik leleh tersebut menggunakan dua versi, versi pertma yaitu pengujian dengan cara manual, pada pengujian ini didapatkan suhu mulai meleleh pada suhu 780C dan tepat meleleh pada suhu 800C. penentuan titik leleh yang mengunakan MPA didapatkan suhu saat mulai melelh yaitu 790C dan tepat meleleh pada suhu 80,30C.  perlu kita ketahui bahwa penyubliman ini terajadi pada suhu kamar.sublimasi ini bisa terjadi jika terdapat zat padat dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu dibawah titik lelehnya. Jika tekanan uap pada laboratorium berbeda dengan tekanan uap tanah juga akan berubah yang menyebabkan tidak semua pengotor tidak terpisah.

IX. Pertanyaan pasca
1.      Apa fungsi dari penutupan cawan menggunakan kertas saring pada saat prose penyubliman?
2.      Mengapa dalam proses rekristalisasi menggunakan norit?
3.      Zat yang bagaimana yang dapat dimurnikan dengan cara sublimasi?

X. Kesimpulan
   Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.    Proses secara pemurnian secara rekristalisasi dilakukan berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan pengotoranya dalam suatu pelarut tertentu. Kristal asam benzoate murni dapat diperoleh kembali dari zat pengotor dengan cara pemanasan.
2.   Pelarut yang cocok atau bagus untuk digunakan yaitu pelarut yang memiliki sifat kepolaran yang sama.
3.     Pemurnian atau penjernian larutan dapat dilakukan dengan cara sublimasi yaitu penguapan angsung dari padatan menjadi uap.
4.   Pemurnian dengan metode rekristalisasi dilakukan dengan cara pemanasan agar didapatkan kembali zat murni yang tadinya sudah tercampur dengan pengotor.

XI. Daftar Pustaka

Anwar, 2008. Dasar Kimia Organik. Jakarta : Erlangga. Menurut     Sastrohomidjojo (2005).

Anita, 2011. Penentuan Metode Rekristalisasi Yang Tepat Untuk Meningkatkan Kemurnian Amonium Perklorat. vol 6. no 2

Sastrohomidjojo. 2005. Kimia Organik, Stereokimia. Jakarta : UGM
syamsulrizal.2019.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-                                      organik93/(diakses tanggal 06 maret 2019)
setyoprotomo,2015. Kimia Universitas Jilid II. Jakarta : Erlangga
Tim kimia Organik 1. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. Jambi : unja



         XII. Lampiran
proses penimbangan zat

kristal hasil penuaringan



kristal yang menempel pada corong kaca
hasil sublimasi
kotoran dari penyaringan yang tercemar

kristal hasil sublimasi

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Saya Febry Aryanti Huta Uruk (A1C117073) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Karena norit dalam rekristalisasi digunakan sebagai penyerap pengotor atau sebagai pemurni larutan dari pengotor, terimakasih.

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 1 menurut saya agar uap yang berupa kristal dapat terapung pada corong pemisah yang dijadikan sebagai penutup (sanaq elfira, A1C117071)

    BalasHapus
  4. Hallo sri, saya Yuyun Ernawati NIM A1C117063 akan mencoba menjawab pertayaan nomor 3. Menurut saya zat padat yang dapat dimurnikan dengan cara sublimasi yaitu zat padat yang memiliki-memiliki perbedaan titik didih yang tinggi, serta zat tersebut mudah menyublim.

    BalasHapus

Laporan Praktikum Kimor perc 9 "Keisomeran Geometri"

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I KEISOMERAN GEOMETRI                                                                 DISUSUS...