Jumat, 15 Maret 2019

jurnal kimia organi reaksi reaksi hidrokarbon



JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
SENYAWA-SENYAWA HIDROKARBON




                                                                 DISUSUSN OLEH
                        SRI LESTARI (A1C117041)

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSULRIZAL.M.Si







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019






Percobaan IV

I.                   Judul                     : Reaksi-Reaksi  Hidrokarbon
II.                Hari/tanggal          : minggu/ 17 maret  2019
III.             Tujuan                   : adapun tujuan percobaan yaitu:
1.      Dapat memahami perbedaan sifay-sifat kimia hidrokarbon.
2.  Dapat mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan ketika golongan senyawa hidrokarbon.
3.   Dapat mengetahui dan teknik pengujian ketika golongan senyawa hidrokarbon.


IV.             Landasan Teori
Senyawa hidrokarbo tesusun dari atom karbo dan hydrogen yang mana disebut dengan alkane, alkena, dan alkuna. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti untuk keperluan memasak dan bahan bakar bermotor. Yang mana hidrokarbon ini dapat dimanfaatkan melalui reaksi-reaksi pembakaran sempurna maupun tidak sempurna, dalam kehidupan sehari-hari senyawa hidrokarbo yaitu bahan bakar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya gas, bensin dan minyak tanah. Senyawa hidrokarbon juga dapat diubah menjadi alkil halide yang disebut dengan reaksi subtitusi melalui brominasi dan khlorinasi yang direaksikan pada suhu dibawa sinar uv atau sekitar 4500c (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/)
Hidrokarbo ialah suatu senyawa organic yang mengandung atau terdiri dari karbon dan hydrogen saja. Hidrokorbon dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan strukturnya yaitu yang pertama hidrokarbo alifatik, dimana hidrokarbon alifatik dibagi dalam tiga bagian yaitu alkane dan alkuna, masing-masing memiliki ikatan rangkap dua dan tiga atau sering disebut larutan tak jenuh. Kedua hidrokarbon aromatic, yaitu suatu senyawa cincin yang mana strukturnya berkaitan dengan benzene yang mengandung enam elektropi Pi, didalam satu cincin yang beratom enam. Ada beberapa reaksi hidrokarbon yaitu reaksi hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatic ( tim kimia organic, 2016).
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang paling sederhana yang mana hanya mengandung ikatan kovalen tunggal, dimana hidrokarbon itu merupakan  senyawa yang struktur nya terdiri dari unsur karbon dan hydrogen. Dan alkane molekul yang paling sederhan adalah metana. Dimana metana berupa gas pada suhu dan tekanan yang baku dan merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat dibedakan berdasarkan macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya yaitu pertama hidrokarbon tak jenuh yang mrerupakam hidrokarbo dengan karbon-karbon yang memilikin ikatan tunggal atau satu ikatan sedangkan hidrokarbon jenuh merupakan hidrokarbon yang memiliki karbon-karbon dengan ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap jenuh (Wibrahima,2012).
Menurut yoshito (2010), hydrogen dan turunanya umumnya  terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

1.    Hidrokarbon alifatik yang terdiri atas rantai karbon yang tidak mencangkup bangun siklik. Sehingga golongan ini sering disebut dengan hidrokarbon rantai terbuka, contoh hidrokarbon alifatik yaitu C2H6 (etena)
2.     Hidrokarbon alisiklik terdiri dari atom karbon yang tersusun dari satu lingkar atau lebih
3.   Hidrokarbon aromatic yaitu dimana senyawa siklik digambarkan sebagai lingkar cincin bersama ikatan tunggal maupun ikatan rangkap. Kelompok ini dipisahkan dari dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang khas.
Reaksi hidrogenesi adalah suatu reaksi yang akan menghasilkan yang atom hydrogen akan ditambahkan kedalam suatu molekul ( biasanya sebagai H2). Reaksi ini termasuk kedalam reaksi adisi dikarenakan terjadi penambahan atom. Senyawa yang dapat dihalogenesi yaitu senyawa yang kurang jenuh seperti golongan alkena dan alkuna. Penambahan hydrogen yang dilakukan pada senyawa akan menambahkan tingkat kejenuhanya. Reaksi hidrogenesi dimanfaatkan atau digunakan dalam proses pembuatan minyak cair menjadi lemak padat atau semi padat. Reaksi hidrogenesi berlangsung dengan bantuan katalis dikarenakan reaksinya sangat sulit terjadi. Katalis yang sering dipakai yaitu katalis dari golongan transisi seperti nikel, platinum, poladium, dan logam transisi lainya ( candra, 2013).
Karbon-karbon dari hidrokarbo dapat bersatu sebagai rantai, seperti hidrokarbon jenuh yang mana atom-atom nya dapat bersatu dalam rantai lurus atau bercabang yang diklasifikasikan kedalam alkane. Rantai lurus yaitu dimana tiap atom karbon dari alkane akan terikat dengan tidak lebih dari dua atom karbon sedangkan rantai cabang alkane sedikit atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom lain (fesenden,1997).

V.                Alat dan Bahan
5.1 alat
      1. tabung reaksi
      2. gelas piala
      3. thermometer
      4. pipet tetes
      5. gelas kimia
      6. buret
      7. kertas lakmus
5.2 Bahan
      1. alkane
      2. brom/CCL4
      3. Sikloheksana
      4. benzene
      5. besi
      6. kalium permanganate
      7. asam sulfat
      8. asam nitrat
      9. batu didih
      10. es batu
      11. aquades

VI.             Prosedur Kerja
6.1 Brom dalam karbon tetraklorida
      1. Dimasukan kedalam tabung reaksi masing-masing alkena 1 ml
      2. Ditambahkan 10-15 tetes brom/ CCL4 dan digoncanngkan
      3. Ditempatkan tabung yang satu kedalam tempat yang gelap (lemari)
4. Ditempatkan tabung yang lain disinari matahari atau lampu pijar   selama beberapa menit.
5. Dibandingkan kedua tabung dan ditiup masing-masing mulut tabung untuk mengetahui hydrogen bromide yang akan menimbulkan asap atau dengan menggunakan kertas lakmus.
6. Dimasukan kedalam tabung reaksi 1 ml sikloheksana
(alkena)
7. Ditambahkan 10 tetes brom/ CCL4 dan digoncangkan tabung
8. Diamati apa yang terjadi
9. Diuji bagi kemungkinan adanya pengeluaran hydrogen bromide.
 10. Dimasukan benzene 1 ml kedalam tabung reaksi
 11. Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon tetraklorida dan digoncang
 12. Diamati hasilnya.

6.2 Brom
     1. Ditempatkan 1ml benzene kedalam tabung reaksi
     2. dimasukan kedalam tabung reaksi yang lain potongan besi
     3. Ditambahkan 1 ml benzene untuk menurunkan potongan besi
     4. Ditambah 3 tetes brom kedalam masing-masing tabung
5. Ditempatkan masing-masing tabung kedalam gelas piala yang berisi  air panas selama 15 menit
6. Diamati warna masing-masing tabung dan di catat hasilnya  
       
6.3 larutan kalium permanganat
  1. Dimasukan permanganate 0,5% kedalam 2 gelas tabung reaksi
  2. Ditetesi 5 tetes alkane kedalam tabung reaksi
  3. Dimasukam ketabung reaksi sikloheksana ketabung yang lai
  4. Digoyongkan masing-masing tabung reaksi selama 1-2 meni
  5. Didalam tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzene
  6. Ditambahkan 2 ml kalium permanganate
  7. Digoncangkan tabung reaksi tersebu

6.4 asam sulfat
 1. Ditempatkan asam sulfat pekat 2 ml kedalam 2 tabung reaksi
 2. Ditambahkan 10 tetes alkena kedalam ke tabung 
 3. Ditambahkan 10 tetes sikloheksana ke tabung reaksi yang lain
 4. Dikocang tabung reaksi tersebu
 5. Dicatat hasilnya
 6. Dibuang isi masing-masing tabung kedalam gelas kimia

6.5 asam nitrat
1. Dikerjakan percobaan ini didalam lemari asam
2. Dicampurkan 0,5 ml benzene  dan 4 ml asam nitrat pekat pada satu tabung reaksi
3. Ditambahkan satu butir batu didi
4. Didihkan campuran perlahan lahan selama 2 meni
5. Dituangkan larutan kedalam satu gelas piala berisi 5-10  gram es
6. Dicatat bau dari cairan yang memisahkan
7. Dibandingkan dengan bau nitrobenzene

6.6. Bahan tak dikenal
      Dimita kepada asisten senyawa yang tak dikenal dan ditentukan apakah senyawa tersebut senyawa tak jenuh, jenuh atau aromatic.






link vedio


pertanyaan :
1. mengapan n-heksna tidak larut dalam air pada percobaan diatas?
2. dari percobaan yang ada pada vidio, apa yang membedakan n-heksana yang dicampur dengan air dan n-heksana yang dicampur dengan karbon tetraklorida?
3. sifat apa yang dimiliki karbon tetraklorida sehingga n-heksana dapat larut saan dicampur?


3 komentar:

  1. Nama saya mirnawati dengan nim 13. Saya akan mencoba menjawab permasalahan pada nomor 2.Perbedaannya dapat kita lihat dari hasil akhir percobaan tersebut, yaitu pada n- heksana yang di campur didalam air ada batas antara air dan n-heksana, ini menandakan bahwa n-heksana tidak larut didalam air. sedangkan n-heksana yng dicampur dicampur dengan karbon tetraklorida semua bercampur, berarti n-heksana larut didalam karbon tetraklorida.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan tentang pelarutan antar n-heksana dengan air terjadi larutan yang tidak larut dikarekan perbedaan kepolaran dari setiap senyawa tersebut, dimana air bersifat polar sedangkan n-heksana bersifat non polar dan Setiap senyawa baik polar maupun non polar memiliki nilai densitas yang berbeda-beda . Oleh sebab itu larutan tersebut tidak larut.

    BalasHapus
  3. Niken Ayu Hestiantari (033) saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu CCl4 atau karbon tetraklorida memiliki sifat yang sama dengan n-heksana yaitu sama-sama bersifat non polar. Jika zat terlarut non polar maka ia hanya dapat larut didalam pelarut yg non polar pula itulah sebabnya dapat bercampur

    BalasHapus

Laporan Praktikum Kimor perc 9 "Keisomeran Geometri"

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I KEISOMERAN GEOMETRI                                                                 DISUSUS...